Menganyamadalah teknik kerajinan tekstil di mana proses pembuatan dilakukan dengan cara menyilang nyilangkan bahan tekstil bagian pakan dengan bagian lunglai sehingga terbentuk pola tertentu. Untuk membuat kerajinan tangan ini membutuhkan langkah awal yaitu mendesain dan merancang produk tersebut.
Berikutini adalah berbagai pemaparan mengenai kerajinan tekstil mulai dari prinsip, fungsi, jenis, alat, bahan, dan proses membuat kerajinan tekstil. Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tekstil Kerajinan sejatinya dalah bagian dari seni, tepatnya seni terapan. Artinya, kerajinan adalah proses produksi yang melibatkan keterampilan manual dalam membuat
Adalahteknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut canting. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam / lilin pada pola. Yang dimaksud dengan tekstil kerajinan adalah kain tekstil yang dibuat secara manual/tradisional baik proses maupun penggunaan peralatannya, atau didalam proses pertenunannya menggunakan alat tenun
Langkahpertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. Kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. Ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat, tebal dan rapi akan dapat menghalangi warna dengan baik.
6 Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain. Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya
persamaan keadaan alam indonesia dengan malaysia adalah. Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil Yang Menggunakan Proses Celup Disebut Teknik. Produk kerajinan tekstil mempunyai nilai yang tinggi karena menuntut kemampuan. Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada gambar denah diatas, terdiri atas beberapa tahapan.√ Kerajinan Tekstil Pengertian, Contoh, Macammacam, Teknik [Lengkap] from Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada di atas terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, proses serat atau benang menjadi kain, lalu kain menjadi kerajinan tekstil, seperti busana, tas, sarung. Proses dapat diartikan sebagai cara metode ataupun teknik bagaimana pembuatan kerajinan bahan tekstil tersebut dilaksanakan. √ Kerajinan Tekstil Pengertian, Contoh, Macammacam, Teknik [Lengkap]Umumnya teknik celup ikat menggunakan bahan dasar tekstil dari serat alam seperti katun sutera atau rayon. Kerajinan tekstil sebagai fungsi hias dibuat dengan tujuan Proses pembuatan kerajinan tekstil terdiri dari beberapa tahapan yang dimulai dari proses serat atau benang menjadi kain, kemudian kain menjadi tekstil serta pewarnaan dan pemasangan. Kerajinan juga dapat menambah nilai jual suatu produk.
Unduh PDF Unduh PDF Teknik ikat celup adalah kerajinan kain favorit untuk anak-anak dan orang dewasa segala usia. Dengan menggunakan berbagai cara pengikatan, Anda bisa menciptakan berbagai pola yang menarik dengan teknik ikat celup. Berbicara mengenai pewarna, ada berbagai jenis pewarna siap pakai yang bisa digunakan, dan umumnya bisa didapatkan di toko kerajinan atau pengecer biasa di tempat Anda. Anda juga bisa membuat pewarna dari bahan-bahan alami! Langkah-langkah untuk melakukan teknik ikat celup hampir sama, baik menggunakan pewarna komersial atau buatan sendiri. Anda perlu mengikat kain untuk menciptakan pola yang menarik dengan pewarna, menyiapkan kain untuk diwarnai, dan merendam kain di dalam pewarna untuk menciptakan karya ikat celup yang luar biasa. 1Buatlah pola spiral dasar. Pola spiral adalah penampilan ikat celup yang klasik. Pola spiral dasar mengumpulkan semua kain ke dalam sebuah gulungan. Dengan menggunakan cara pengikatan ini, akan tercipta desain yang melingkar dari bagian tengah spiral. [1] 2 Bentangkan kain di permukaan yang rata. Namun sebelum melakukannya, pastikan permukaan tersebut bersih! Jika Anda mengerjakan di atas permukaan yang biasa dipakai, seperti meja makan, sisa makanan atau minyak bisa menodai kain dan merusak konsistensi pola yang dibuat dengan pewarna. Sisa-sisa makanan yang mengenai kain bisa menimbulkan titik-titik yang terlihat jelas pada pewarna atau bintik-bintik putih. Ambil lap lembap dan sekalah permukaan sebelum membentangkan kain di atasnya. Anda perlu melindungi permukaan yang akan menjadi tempat kerja dengan membentangkan alas yang tahan pewarna atau alas sekali pakai. Beberapa pilihan yang biasa digunakan adalah kardus, plastik, dan terpal. [2] 3Cubitlah bagian tengah kain dengan ibu jari dan dua jari. Anda hanya perlu mengumpulkan sedikit kain di antara jari pada tahap ini. Kain yang dipegang dengan jari akan membentuk titik tengah pada kain. Mengumpulkan terlalu banyak kain bisa menghasilkan gumpalan besar di tengah spiral. [3] 4 Gulunglah kain sambil dipegang dengan jari. Gulunglah sekencang dan serata mungkin. Untuk membantu menciptakan bentuk spiral biasa, Anda harus meratakan kain pada permukaan dengan gulungan kain di tangan. [4] Saat terus menggulung, kain akan mulai membentuk spiral. Anda perlu menggunakan alat untuk membantu menggulung kain untuk menghasilkan spiral yang sekencang mungkin. Spiral yang kencang akan menghasilkan lebih banyak lingkaran dalam pola, sehingga lebih rumit. Beberapa alat yang bisa digunakan untuk menggulung spiral adalah garpu tumpul atau penghapus pada ujung pensil yang kuat.[5] 5Satukan spiral dengan tangan yang satunya lagi. Ambil ujung spiral yang teruntai dan sambungkan ke bagian gulungan utama dengan tangan yang tidak digunakan untuk menggulung kain. Tariklah ujung bagian luar gulungan dengan kencang sehingga spiral tergulung sekencang mungkin. [6] 6 Ikatlah spiral dengan karet gelang. Sambil terus memegang spiral dengan satu tangan, gunakan tangan lain untuk memasukkan beberapa karet gelang pada kain. Karet harus berada di tengah gulungan, terentang dari satu ujung gulungan ke sisi yang berlawanan. Mulailah dengan empat buah karet gelang dan tambah lagi jika perlu. Kain yang lebih besar, gulungan kain yang kencang, atau kain yang lebih tebal memerlukan karet gelang yang lebih banyak untuk menahan spiral. Iklan 1Kenali efek teknik ikat celup dengan simpul. Keuntungan membuat simpul pada teknik ikat celup adalah Anda bisa membuat simpul sebanyak mungkin sesuai keinginan. Hal ini berguna untuk lembaran kain yang panjang. Mewarnai kain yang dibentuk simpul menghasilkan desain garis-garis halus berwarna putih, seperti retakan kaca yang tak beraturan, menyebar pada warna dengan arah yang acak. 2Pelintir kain menjadi lilitan panjang. Peganglah tiap ujung kain sehingga panjang kain terentang di antara tangan. Kemudian, pelintir kain dengan arah yang berlawanan dengan gerakan memeras. Lanjutkan memelintir hingga kain tidak bisa dipelintir lagi. [7] 3 Buatlah simpul pada lilitan kain tersebut. Anda memerlukan simpul yang besar di tengah lilitan kain untuk menciptakan titik pusat desain. Anda juga bisa membuat banyak simpul untuk menciptakan serangkaian titik seperti ledakan pada kain. [8] Berhati-hatilah saat memelintir dan membuat simpul kain. Simpul harus kencang, namun simpul yang terlalu kencang bisa menyebabkan kain robek atau rusak. 4Ikatlah simpul dengan karet gelang. Setelah membuat tiap simpul, tarik dengan kencang. Pegang simpul yang dikencangkan dengan satu tangan agar tidak lepas. Lalu, dengan tangan yang lain, kencangkan tiap simpul dengan diikat menggunakan karet gelang.[9] Iklan 1Pahami efeknya. Teknik electric bunching mudah untuk dibentuk namun sulit diprediksikan. Setelah kain diwarnai, hasilnya adalah “kejutan†warna yang menyebar tak beraturan pada pakaian.[10] 2Kumpulkan kainnya. Hal ini harus dilakukan dalam porsi kecil dan tak beraturan. Gunakan satu tangan untuk memegang kumpulan kain tersebut sehingga tidak terlepas dan tariklah seluruh bagian kain menjadi berbentuk bola. Lakukan sedemikian rupa agar sebanyak mungkin sisi “muka†pakaian atau sisi luar kain terlihat. [11] [12] 3 Kencangkan bola kain. Dengan satu tangan, peganglah bola kain. Dengan tangan yang lain, ikatlah bola kain dengan beberapa karet gelang agar menyatu. Anda juga bisa menggunakan benang kasur atau tali untuk mengencangkan bola kain, namun dengan kedua pengikat ini, jangan mengikat bola terlalu kencang. Mengikat bola terlalu kencang bisa menyulitkan pewarna menembus ke bagian inti gumpalan kain. Hal ini bisa menciptakan celah dalam desain yang diwarnai. Gunakan sedikit pengikat untuk mengikat selonggar mungkin sambil tetap mempertahankan bentuk bola. Jika Anda ingin menggunakan benang kasur atau tali, mungkin yang paling mudah adalah meminta bantuan teman untuk memegang gumpalan kain saat Anda mengikatnya, atau sebaliknya. Jika tidak ada teman yang bisa membantu, bentangkan tali pada permukaan, letakkan bola kain di atasnya, yaitu di tengah tali sambil memegang bola dengan satu tangan, silangkan ujung-ujung tali di atas bola, dan gunakan tangan yang lain untuk membuat simpul sederhana.[13] Iklan 1Kenali pola mawar yang akan dibuat. Pola mawar menghasilkan serangkaian lingkaran kecil yang tumpang tindih yang bisa dihubungkan bersama dalam berbagai pola. Pola ini akan dibuat dengan mengumpulkan beberapa titik pada kain dan diikat.[14] 2 Buatlah pola mawar. Lengkungan mawar harus berada di bawah bagian atas kain, di atas lipatan jahitan bawah kain, bagian atas dan bawah sisi-sisinya, atau berbagai variasi lain. Jika sudah memutuskan letak mawar, gunakan kapur untuk menggambar titik-titik di sepanjang kain tempat tiap mawar berada.[15] Anda bisa menciptakan bentuk yang mawar lebih detail. Misalnya, Anda bisa membuat lingkaran mawar di tengah kaus atau mengumpulkannya menjadi bentuk bintang. Imajinasi Anda adalah batasnya! 3Kumpulkan semua titik. Dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk, cubitlah tiap titik dan tarik bersama titik di sebelahnya. Gunakan satu tangan untuk memegang semua titik dan tangan yang lain untuk melanjutkan membuat titik. Lanjutkan melakukan hal ini hingga semua titik terkumpul.[16] 4Ikat semua pola mawar. Lilitkan tali atau karet gelang sekitar 5 cm di bawah titik paling atas, tempat pertama kali membuat titik. Pola mawar harus diikat kencang. Hal ini membutuhkan lebih dari satu pengikat. [17] 5Kumpulkan dan ikat kain yang tersisa. Peganglah kain di bawah lokasi pola mawar yang diikat dan dengan tangan yang lain, tariklah ujung yang menjuntai dan peganglah dengan kuat. Tariklah kain hingga kencang, lalu gunakan karet gelang atau tali untuk mengikatnya pada jarak yang sama. [18] Iklan 1Pahami efeknya. Teknik ini menghasilkan serangkaian garis putih atau warna terang secara vertikal dari atas ke bawah melalui warna pewarna dengan menggulung kain dan mengikatnya dengan pengikat. Garis-garis horizontal juga bisa dibuat dengan menggulung kain ke kiri ke kanan dan bukan atas ke bawah. [19] 2Gulunglah kain menjadi tabung panjang. Untuk menciptakan garis-garis vertikal atas ke bawah, Anda harus menggulung kain dari bawah ke atas menjadi bentuk tabung yang longgar. Untuk garis-garis horizontal kiri ke kanan, Anda harus menggulung kain menjadi bentuk tabung longgar dari kiri ke kanan. [20] 3 Ikat tabung kain dengan jarak yang sama. Gunakan karet gelang atau tali untuk mengikat tabung kain dengan jarak yang sama. Jika jarak antara pengikat tidak sama, jarak antara garis-garis juga tidak akan sama. Garis-garis akan terbentuk di sepanjang lokasi karet gelang. Untuk memastikan pola garis yang rata, Anda perlu mengukur jarak antara pengikat dengan menggunakan penggaris dan menyesuaikannya jika perlu. Anda juga bisa mengukur dan menandai jarak tersebut terlebih dahulu. [21] Iklan 1Pahami bagaimana pengawet bisa membantu. Lambat laun, pewarna akan memudar dan kehilangan kilaunya, namun pengawet akan membantu pewarna agar tahan lama. Jenis pengawet yang Anda gunakan bervariasi tergantung pewarna yang digunakan, namun dengan merendam kain dalam larutan pengawet sebelum mewarnai, warna pakaian yang diwarnai akan lebih terang dalam waktu lama. [22] 2 Siapkan rendaman soda abu untuk sebagian besar pewarna kimia. Pewarna kimia, bahkan pewarna komersial yang bisa dibeli di toko kerajinan, biasanya akan sangat efektif jika kain direndam terlebih dahulu di dalam larutan yang terbuat dari soda abu dan air hangat. Ambil ember plastik besar dan Campurkan 250 ml soda abu dengan 4 liter air hangat. Aduk hingga tercampur rata. Kenakan masker debu dan sarung tangan karet atau plastik ketika bekerja dengan larutan ini. Soda abu bisa mengiritasi paru-paru dan kulit. [23] [24] 3 Buatlah pengawet garam untuk pewarna berdasar buah berry yang alami. Jika Anda ingin menggunakan pewarna alami yang terbuat dari buah berry, pengawet yang biasanya direkomendasikan adalah yang terbuat dari garam dan air dingin. Anda bisa membuat larutan ini dengan mencampurnya di ember besar 125 gram garam meja dengan 2 liter air dingin. Aduk hingga larut. [25] [26] 4 Siapkan pengawet cuka untuk pewarna berdasar tanaman alami. Jika Anda ingin menggunakan pewarna alami yang terbuat dari tanaman selain buah berry, larutan yang terbuat dari air dan cuka mungkin akan lebih baik daripada yang terbuat dari garam. Untuk menciptakan larutan pengawet cuka, campurlah dalam ember besar 250 ml cuka putih dengan 1 liter air dingin. Aduk dengan baik agar larutan merata. [27] 5Rendamlah kain yang sudah diikat dalam larutan yang sesuai. Rendam bundel kain yang diikat dalam larutan pengawet dengan waktu yang cukup lama agar terendam seluruhnya. Jika menggunakan soda abu, rendamlah kain selama 5-15 menit. Jika menggunakan garam atau cuka, panaskan cairan hingga mendidih perlahan dan biarkan kain berada dalam cairan yang mendidih tersebut selama 1 jam. [28] 6 Peras air yang berlebih. Anda perlu menunggu kain agar dingin sebelum menanganinya jika telah direndam dalam larutan yang mendidih. Setelah kain selesai direndam/didinginkan, angkat dari larutan pengawet dan peras sehingga terasa lembap. Jika menggunakan cuka atau garam, bilaslah kain sebelum memeras air yang berlebih. Penjepit makanan bisa digunakan untuk mengangkat kain dari larutan mendidih sehingga Anda bisa segera membilas kain dengan air dingin. Hal ini akan menghemat waktu menunggu kain hingga dingin. Kemudian, peraslah kain hingga lembap. [29] Iklan 1Ikutilah petunjuk pada kemasan untuk mencampur pewarna kimia. Berbagai pewarna komersial terbuat dari berbagai zat. Ini berarti Anda perlu mengikuti petunjuk pada label kemasan dengan teliti untuk menghasilkan warna terbaik. 2Tangani pewarna menggunakan sarung tangan plastik atau karet. Hal ini akan mencegah pewarna agar tidak menodai tangan dan membatasi kemungkinan pewarna menyebar. Kadang-kadang, pewarna basah bisa tertinggal di retakan atau lipatan kulit dan berpindah ke pakaian, furnitur, atau benda-benda lain. Sarung tangan plastik atau karet akan mencegah hal ini. [30] 3Gunakan ember plastik besar untuk rendaman pewarna. Airnya harus panas, biasanya dengan suhu yang dianjurkan yaitu 60 derajat Celsius. Untuk beberapa pewarna, air yang lebih panas menghasilkan warna yang lebih kuat. Untuk pewarna lain, air yang sangat panas bisa membuat warna memudar. Periksalah jenis pewarna yang Anda miliki sebelum berlanjut. [31] 4 Aduk pewarna hingga benar-benar merata. Biasanya, Anda memerlukan 1 bungkus pewarna bubuk atau 125 ml pewarna cair untuk setiap 8-12 air. Semakin banyak pewarna yang digunakan, maka warnanya semakin kuat. [32] Anda bisa menggunakan sendok dapur atau sendok sayur biasa untuk mengaduk pewarna. Anda perlu menghindari penggunaan sendok kayu; pewarna bisa menodai sendok seperti ini. Iklan 1 Rebus, didihkan, dan saring bahan tanaman ketika membuat pewarna alami. Banyak tanaman di alam yang bisa digunakan untuk membuat pewarna alami buatan sendiri. Anda perlu mengikuti prosedur yang sama ketika memisahkan pewarna dengan bahan tanaman. Untuk melakukannya, Anda harus Memotong halus tanaman atau bahan pewarna menggunakan pisau dapur. Masukkan dua bagian air dan satu bagian bahan pewarna ke dalam panci besar dan didihkan dengan api besar. Kecilkan apinya dan biarkan mendidih perlahan selama 1 jam. Saringlah bahan tanaman dan tuanglah cairan bewarna yang baru ke dalam mangkuk besar untuk menghasilkan rendaman pewarna. [33] 2 Buah berry juga membawah pigmen yang kuat yang memberikan warna. Pigmen ini bisa dipisahkan dari buah berry untuk menciptakan pewarna potensial yang alami. Untuk menciptakan pewarna dari buah berry, Anda harus Merebus berry selama 15 menit atau hingga warna berry bercampur dengan air. Memisahkan potongan berry dengan menggunakan saringan dan menuangkan cairan berwarna ke dalam mangkuk besar. Buanglah potongan berry hingga yang tersisa hanya larutan berwarna untuk digunakan sebagai pewarna kain. [34] 3 Pilihlah zat alami yang tepat untuk membuat pewarna. Dengan menggunakan bahan tanaman berbeda, Anda bisa mengekstrak berbagai pewarna. Daftar berikut sama sekali tidak lengkap, namun beberapa warna-warna populer dan tanaman sebagai bahan pembuatnya adalah Oranye Kulit bawang bombai dan akar wortel Cokelat Kopi, teh, walnut, dan akar randu tapak Merah muda Raspberi, ceri, dan stroberi merah Biru/ungu Kubis merah, mulberry, elderberry, blueberry, anggur ungu, daun bunga jagung, dan iris ungu Merah Bit, buah mawar, dan St John’s Wort yang direndam dalam alkohol Hitam Akar iris Hijau Arthicoke, bayam, akar sorrel, akar lilac, bunga snapdragon, black-eyed Susan, dan rumput Kuning Daun seledri, kunyit, daun willow, marigold, paprika, daun persik, yarrow, dan biji alfalfa. [35] Iklan 1 Rendamlah kain dengan waktu yang tepat. Setiap pewarna berbeda, jadi jumlah waktu yang tepat yang diperlukan untuk merendam kain dalam pewarna juga berbeda. Untuk produk komersial, Anda harus selalu mengikuti petunjuk yang tercantum. Biasanya, Anda memerlukan Pewarna kimia biasanya memerlukan waktu perendaman kain selama 4-10 menit. Merendam kain terlalu lama bisa membuat warnanya menjadi terlalu gelap. Pewarna alami akan menghasilkan warna maksimal dan sangat terang ketika dididihkan perlahan. Rendamlah kain di dalam air panas selama satu jam. Untuk warna yang lebih kuat dan terang rendamlah kain semalaman. [36] 2Warnailah dari warna yang yang paling terang ke warna paling gelap. Jika Anda ingin mewarnai kain dengan beberapa warna, rendamlah kain dengan warna paling terang terlebih dahulu. Anda bisa melakukannya dengan mencelupkan bagian kain yang ingin diwarnai di dalam mangkuk dangkal sehingga hanya bagian kain yang dikumpulkan yang menyerap warna tertentu. Lalu, rendam kain dalam warna-warna yang semakin gelap hingga semua warna digunakan.[37] 3Bilaslah dengan air dingin setiap selesai memberi warna. Gunakan air mengalir yang dingin setelah selesai memberi warna. Hal ini akan menghilangkan pewarna yang berlebih dan mengikat warna pada kain. Pewarna yang berlebih bisa memercik atau melunturkan bagian-bagian pakaian lain yang tidak diinginkan! Bilaslah seluruhnya untuk mencegah hal ini. [38] Iklan 1Pahami perbedaan dalam efeknya. Mungkin cara paling mudah melakukan teknik ikat celup adalah merendam kain dalam larutan berwarna tunggal yang disebut dengan rendaman pewarna. Jika menginginkan desain berbagai warna untuk menghasilkan efek lingkaran pelangi atau jenis pola berwarna lainnya, botol semprot adalah pilihan yang tepat.[39] 2 Siapkan pewarna dalam botol. Anda harus selalu mengikuti petunjuk yang tersedia bersama pewarna atau botol pewarna untuk hasil terbaik. Namun, biasanya untuk setiap bungkus pewarna bubuk atau 150 ml pewarna cair, Anda perlu menambahkan 250 ml air hangat hingga panas ke dalam botol semprot. Anda bisa meningkatkan proses pewarnaan dengan menambahkan garam ke dalam larutan pewarna. Anda harus menggunakan sejumlah garam yang direkomendasikan pada kemasan pewarna, namun biasanya Anda memerlukan satu sendok makan garam untuk tiap botol. Aduk atau kocok larutan hingga rata.[40] 3Bentangkan kain pada permukaan yang terlindung. Jika pewarna meresap ke dalam kain, hal tersebut bisa menimbulkan noda yang terbentuk pada permukaan yang diwarnai. Ada berbagai cara untuk melindungi area kerja. Anda perlu menggunakan pembungkus plastik berlapis-lapis, terpal, kardus tebal, atau berbagai jenis bahan lain. Setelah melindungi area yang akan dicat, bentangkan kain di atas permukaan yang sudah dilindungi. [41] 4 Warnailah kain. Ambil botol semprot dan dengan pola apa pun yang diinginkan, warnai kain dengan pewarna. Anda perlu menggunakan warna-warna primer seperti merah, kuning, dan biru secara berdampingan untuk menghasilkan kekontrasan yang lebih tajam. Menyiapkan tisu selama proses ini adalah langkah yang baik. Jika terlalu banyak menggunakan pewarna, pewarna tersebut bisa menggenang pada kain dan menyebar, sehingga menimbulkan desain yang basah! Anda bisa mencegah hal ini dengan menyerap pewarna yang berlebih menggunakan tisu. [42] 5 Bacalah petunjuk dengan teliti sebelum mengakhiri pekerjaan. Sebagian pewarna mengharuskan Anda untuk memasukkan kain ke dalam kantung plastik lalu dipanaskan dalam microwave. Jika melakukan hal ini, Anda harus meletakkan selembar tisu di bagian bawah microwave untuk berjaga-jaga seandainya kantung plastik bocor. Ketika mengeluarkan kain dari microwave, berhati-hatilah agar tidak terbakar. Sepasang sarung tangan atau penjepit makanan makanan bisa melindungi Anda agar tidak terbakar. Perhatikan kain dengan teliti ketika berada dalam microwave. Jika Anda melihat kantung plastik menggembung, hal ini adalah normal. Namun, kantung plastik yang terlalu lama di dalam microwave bisa meleleh dan merusak kain. [43] Iklan 1 Bilaslah kain sekali lagi dengan air dingin. Jika sudah selesai mewarnai kain dan membilas tiap bagiannya, bilaslah seluruh kain di bawah air dingin yang mengalir. Untuk memastikan hal ini sudah dilakukan seluruhnya, Anda harus Melanjutkan membilas kain hingga air menjadi jernih. Lakukan menyeluruh; Pewarna tidak boleh menodai pakaian lain. Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit. [44] 2 Lepaskan pengikat. Gunakan gunting untuk memotong tali atau karet gelang dengan hati-hati dari kain. Anda harus memotong dengan hati-hati agar kain yang yang baru diproses ikat celup tidak rusak. Setelah itu, kain bisa dibuka kain agar polanya terlihat. Sebagai alternatif, Anda bisa menyimpan pengikat untuk digunakan kemudian dengan cara membuka tali atau karet gelang. 3 Cucilah kain dengan air hangat. Gunakan air hangat dan sabun cuci yang lembut dan tanpa pewarna untuk mencuci kain. Anda bisa melakukannya dengan mesin cuci atau mencucinya dengan tangan di dalam bak mandi atau ember. Jika sudah selesai mencuci, bilaslah kain dengan air hangat. [45] Jika ingin menggunakan mesin cuci, Anda perlu mencuci kain dalam satu siklus pencucian tersendiri. Dengan cara ini, pewarna yang tertinggal tidak akan berpindah ke pakaian lain. [46] 4 Peraslah pelan-pelan air yang berlebih setelah pembilasan. Peraslah air yang berlebih dari kain, namun berhati-hatilah agar tidak memeras terlalu kencang, karena hal ini bisa membuat kain melar dan berubah bentuknya. Untuk mencegah kain agar tidak berubah bentuknya karena pemerasan berlebihan, Anda bisa Bentangkan kain yang sudah diwarnai secara merata di atas handuk bekas yang lebih besar dari kain. Gulunglah kain di dalam handuk dan peraslah handuk dengan kain di dalamnya. 5Keringkan seperti yang diinginkan. Anda bisa mengeringkan kain dengan mesin cuci atau menjemurnya dengan cara digantung. Cara terbaik untuk mengeringkannya tergantung jenis kain yang diwarnai. Ikutilah petunjuk pada label kain untuk hasil terbaik atau jika tidak ada labelnya, jemurlah dengan cara digantung. 6Nikmatilah pakaian yang sudah diproses ikat celup. Anda mungkin ingin mencoba tiga jenis pewarna tanaman, berry, dan zat kimia, untuk mendapatkan yang paling disukai. Selain itu, ada berbagai perbedaan tergantung tanaman/berry/zat kimia yang dipilih untuk mewarnai kain. Anda mungkin mendapati kalau lebih menyukai pewarnaan alami daripada zat kimia, namun beberapa jenis kain lain mungkin paling baik diwarnai dengan pewarna kimia. Iklan Peringatan Kenakan sarung tangan dan celemek untuk melindungi kulit dan pakaian agar tidak ternoda pewarna. Kenakan masker debu untuk melindungi mulut, hidung, dan paru-paru ketika bekerja dengan soda abu. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Pewarna kimia Kain Ember plastik besar Sendok pengaduk atau batang pengaduk besar Sabun cuci lembut Handuk bekas yang bersih Panci Tanaman untuk pewarna alami Karet gelang, benang, atau tali kasur Garam Gunting Bak cuci piring dengan air mengalir Soda abu Botol semprot opsional; untuk cara dengan botol semprot Ketel teh Cuka Air Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Jakarta – Tekstil merupakan material fleksibel yang terbuat bersumber tenunan benang dan biasa digunakan umpama sasaran pakaian. Lantas apa bahan dan contoh kerjajinan tekstil? Yuk simak penjelasannya di sini. Signifikansi Tekstil Tekstil belalah dijadikan sebagai bahan lakukan kerajinan ataupun pakaian. Dalam proses produksi kerajinan terlazim mengikutsertakan kecekatan, bikin dirancang semoga memiliki ponten dan unsur estetik keindahan, dan fungsional kegunaan. ADVERTISEMENT SCROLL TO RESUME CONTENT Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, istilah tekstil dapat diartikan barang tenun seperti cita, kain putih ataupun bahan pakaian. Istilah Tekstil sendiri senyatanya ialah serapan dari Bahasa Inggris adalah textile nan berfaedah sesuatu nan ditenun. Dengan kata lain Tekstil yaitu bahan yang terbuat berpunca benang hasil pemintalan serat yang kemudian ditenun, dirajut atau dengan mandu pemberkasan serat berbentuk paisan menunggangi atau tanpa bahan perekat yang dipres. Objek Tekstil Berdasarkan modul Pengantar Ilmu Tekstil karya Muh. Zyahri, ST, secara mahajana korban serat tekstil dapat digolongkan ke dalam serat pataka, baja imitasi, dan rabuk fusi. 1. Bahan Tekstil dari Serat Umbul-umbulPupuk alam adalah rabuk yang diperoleh pecah standard, yakni pokok kayu dan hewan. – Korban kawul tumbuhan terdiri berusul rabuk dari layon, buah, patera, dan biji. Serat-jamur pokok kayu tersebut dikenal juga dengan istilah jamur selulosa cellulose. Kamil jenis serat pohon cendawan flax linen, jute, henep, jute, serat sabut kelapa, serat abaca manila, sisal, henequen, dan serat kapas. – Serat binatang maupun satwa terdiri bermula rambut, rambut kulit, dan baja berpangkal pupa. Cendawan-baja hewan disebut serabut protein proteine. Contoh varietas rabuk binatang serat semenjak unta, alpaca, kashmir, mohair, serat wol, dan serat sutera. 2. Target Tekstil berpunca Serat sintetisSerat tiruan terbagi menjadi serat sepenggal buatan dan kawul tekstil buatan artifisial – Pupuk sekepal artifisial adalah segala sesuatu nan nirmala pecah selulosa rabuk tekstil buatan. Umumnya berak-cerih katun atau bubur pulp kusen akan dicampur dengan larutan kimia, yang menghasilkan rayon viskosa, dan makao asetat. Serat tersebut disebut sebagai serat selulosa regenerasi. – Jamur tekstil buatan imitasi merupakan diversifikasi baja nan keseluruhannya dibuat dari target kimia. Jamur tekstil buatan memiliki kebiasaan mudah terlipat atau pipih termoplastik. Adapun contoh diversifikasi serat tiruan bikinan, yaitu pupuk akrilik, pupuk lembar, polyester, sutra tiruan, brinilon, enkalon, dan tidak-lain. 3. Bahan Tekstil dari Jamur PaduanCendawan sintesis adalah hasil sangkutan berbagai korban serat nan farik. Baja ini rata-rata mendominasi bahannya. Ternyata, sebagian besar tekstil yang banyak digunakan merupakan hasil pencampuran, sehingga dapat menghasilkan varietas dan kualitas sasaran tertentu yang diinginkan. Contoh berpokok kawul diversifikasi campuran tekstil adalah fusi dari katun, dan polyester. Contoh Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil di Indonesia terbagi privat dua, yaitu kerajinan tekstil beradab, dan kerajinan tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern banyak digunakan buat memenuhi kebutuhan fungsional. Sedangkan, kerajinan tekstil tradisional punya makna alegoris, sehingga lebih digunakan untuk kebutuhan upacara tradisional. Henni Ratnasusanti, intern modul Kemdikbud bertingkat Prakarya Aspek Kerajinan, menuliskan kekuatan produk kerajinan tekstil dibuat bakal berbagai intensi, adalah sebagai penghias, benda pakai, kelengkapan ritual, dan maslahat simbolik. Karya Kerajinan seumpama Benda Pakai Laksana benda pakai, kerajinan digunakan untuk keperluan praktis, diantaranya tempat pakain, tas, dompet, keset, jaket dan yang lainnya maupun dikenakan bagaikan Dikutip dari buku Prakarya dan Kewirausahaan oleh Hendriana Werfhaningsih dkk, berikut adalah beberapa contoh kerajinan tekstil Dilihat dari fungsinya kerajinan tekstil boleh dibagi menjadi – Misal pemuasan kebutuhan sandang fashion. Contohnya baju, aksesoris, tas, ketopong, sepatu. – Sebagai pelengkap bagian dalam. Contohnya kain bagi bidai, dan salut singgasana. – Perlengkapan apartemen tangga. Contohnya sarung bantal, lap kaki, seprai, dan alas meja. – Sebagai panggung benda. Contohnya dompet Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia secara kekuatan dapat digunakan bagaikan – Pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh. Contohnya baju-baju daerah. – Sebagai gawai sokong rumah tangga. Contohnya perca cak bagi gendongan bayi dan kejai untuk membawa komoditas. – Sebagai perlengkapan ritual atau tradisi Cemping ikat celup Indonesia Timur, sebagai intiha mayat. Kain Penapis eksklusif daerah Lampung, lakukan dipakai saat pernikahan. Kain Cepuk digunakan untuk ritual sifat di Pulau Nusa Penida. Tiras Songket cak bagi digunakan dalam pernikahan dan khitanan. Kain Poleng pangkal Bali digunakan detik program ruwatan penyucian. Kain tradisional Indonesia memiliki skor estetis dan budaya nan tinggi. Contoh cemping-kain tradisional Indonesia nan populer lainnya adalah reja menggambar, kain belongsong ikat, cemping sasirangan, dan masih banyak lagi. Demikian pengertian berpunca tekstil adalah, objek dan contoh kerjajinan tekstil. Hendaknya berfaedah ya! fdl/fdl
Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil – Produk kerajinan bahan tekstil ialah produk kerajinan yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu. Produk kerajinan tekstil mempunyai nilai yang tinggi karena menuntut kemampuan berkarya menggunakan keterampilan tangan, baik tanpa menggunakan alat bantu maupun dengan menggunakan alat bantu sederhana. Kerajinan tekstil yang berkualitas, mengangkat kekhasan daerah, dan dilakukan oleh masyarakatnya memiliki nilai jual yang tinggi, dan dapat dimanfaatkan untuk lingkungan dan juga kesejahteraan bersama. Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil Dalam Pembuatan seni kerajinan tekstil teerdapat beberapa teknik yang digunakan adapun teknik yang digunakan dalam kerajinan tekstil diantanya ialah sebagai berikut 1. Teknik Tenun Teknik tenun yaitu teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan pakan secara bergantian. Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan yaitu teknik tenun. Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong benang lungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun yang dipakai di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun. Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang lungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang ataupun selendang dan dengan benang lungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung berbentuk tabung. Proses teknik tenun ialah sebagai berikut. Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang kita benang lungsin pada benang dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang lungsin. Baca Juga Wirausaha Produk Kosmetik Alat Tenun Alat tenun ialah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil kain. Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Berikut ini yaitu alat tenun tradisional yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Alat Tenun Gendong. Bagian alat yang disebut epor diletakkan di belakang pinggul seperti menggendong ketika menenun dan menggunakan tangan pada saat prosesnya. Hasil dari proses ini dapat menghasilkan kain tenun hingga mencapai ukuran 50–90 cm. ATBM. Alat Tenun Bukan Mesin merupakan alat tenun yang digerakkan oleh injakan kaki untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu masuk keluarnya benang pakan, dipergunakan sambil duduk di kursi, Pengrajin duduk kursi/dibangku karena alat tenun berdiri di atas lantar membentuk sebuah kerangka kayu. Alat ini merupakan perombakan dari alat berpenahan pinggang menjadi alat penggerak kaki. 2. Teknik Pewarnaan Pada umumnya, teknik pewarnaan kain-kain tradisional di Indonesia memanfaatkan proses celup dengan rintang warna seperti teknik batik dan teknik pada Kain Sasirangan khas Banjar, Kalimantan Selatan, dan teknik ikat pada pewarnaan serat/benang tenun. Perbedaan utama teknik batik dan sasirangan dengan kain tenun ikat adalah pewarnaan kain batik dilakukan setelah benang ditenun menjadi kain, sedangkan pada kain tenun ikat pewarnaan dilakukan pada benang sebelum ditenun menjadi kain. Teknik Pewarnaan Ikat Celup Teknik ikat celup sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 618 SM. Teknik ini berasal dari dataran Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera. Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat hanya pada benang lungsin atau pakan dan ikat ganda pewarnaan pada benang pakan dan lungsin. Langkah pertama teknik ikat celup menempatkan benang pakan/lungsin pada plangkan. Kedua adalah menggambarkan pola motif pada benang yang sudah terpasang pada plangkan. Ketiga adalah mengikat bagian benang sesuai dengan motif yang diinginkan. Ikatan yang kuat, tebal dan rapi akan dapat menghalangi warna dengan baik. Keempat adalah benang yang sudah diikat dicelup dengan warna-warna sesuai dengan rancangan. Pewarnaan dilakukan mulai dari warna yang paling tua, ke warna yang paling muda. Setelah pewarnaan pertama, warna kedua diperoleh dengan melepaskan ikatan pada bagian yang ingin diwarnai, dan seterusnya hingga selesai. Benang yang sudah diwarnai lalu dikeringkan. Setelah kering, benang lungsin dipasang pada alat tenun, sedangkan benang pakan dipasang pada kelenting. Teknik Pewarnaan Batik Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Proses pewarnaan pada teknik batik adalah sebagai berikut. Membuat sketsa motif batik pada kain alat dan bahan seperti malam, canting, kompor batik dan zat warna alam berikut fasilitas pendukung malam pada kompor batik sampai 60 ° menggunakan canting untuk batik tulis atau cap aluminium untuk batik cap, mengambil malam dan menutup pola motif pada kain sesuai sketsa yang telah warna kain batik sesuai dengan warna yang telah melepaskan malam dengan cara merebus kain pada air mendidih, dibilas dan proses pewarnaan lebih daripada 1 warna, langkah kerja mulai dari menggambar dangan canting atau cap hingga melorod diulang sesuai dengan jumlah warna. 3. Teknik Membentuk Kerajinan Tekstil Produk kerajinan tekstil sangat beragam. Namun, secara umum, pembentukan kerajinan tekstil dilakukan dengan memotong dan menyambung bahan. Pemotongan diawali dengan penggambaran pola sesuai dengan bentuk dan ukuran produk kerajinan tekstil yang dirancang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gunting khusus kain, untuk kemudahan pemotongan dan menghasilkan potongan yang rapi. Ingatlah selalu untuk memotong bahan sedikit lebih besar daripada pola, untuk memberikan ruang penyambungan. Penyambungan bahan dapat dilakukan dengan teknik jahit, manual, teknik jahit dengan menggunakan mesin jahit, dan penggunaan lem. Teknik penempelan dengan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja, misalnya penempelan aksesori dengan syarat kain atau bahan tekstil cukup tebal atau rapat dan lem cukup kental sehingga lem tidak menembus kain. 4. Teknik Dekorasi Dekorasi Tekstil adalah teknik menghias tekstil dengan cara memberikan motif atau hiasan pada tekstil. Teknik yang digunakan ada bermacam-macam yang bertujuan untuk menambah keindahan pada dekorasi diantaranya adalah sulam dan bordir. Sulam dan bordir selama ini menjadi unsur estetis sebagai perannya dalam mempercantik tampilan kerajinan tekstil. Keduanya jika dilihat memiliki tampilan yang sama, namun sebenarnya keduanya berbeda. Teknik pembuatan bordir dilakukan menggunakan mesin. Sedangkan sulam adalah hiasan yang dibuat di atas kain menggunakan jarum jahit dan dilakukan dengan tangan. Terdapat berbagai jenis mesin bordir yang sering digunakan, namun tidak ada mesin sulam. Karena sulam pada dasarnya adalah mengaplikasikan tusuk jelujur, tusuk kelim, tusuk rantai, dan tusuk silang. Selain itu bahan yang digunakan pun berbeda, mulai dari benang yang digunakan untuk menyulam hingga jenis kainnya, seperti wol, linen, sutra, katun, rayon, dan lainnya. Dalam tekniknya mengaplikasikan sulam tentunya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena dibutuhkan ketelitian, serta kreativitas. Jika dibandingkan dengan bordir tentunya lebih cepat dan mudah, karena mengunakan mesin. Teknik Sulam Teknik sulam adalah seni membuat hiasan motif dengan memadukan dekorasi sulaman pada kain dengan alat jarum dan benang. Dekorasi sulam pada kain tenun di antaranya dengan menambahkan benang emas dan manik-manik kaca cermuk. Selain benang, hiasan untuk sulaman dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Sulaman dilakukan dengan menjahitkan benang sulaman atau benang emas pada kain dasar yang dipola. Kain dasar dijepit kencang pada suatu bingkai yang terbuat dari sejenis kayu tipis yang terdiri dari dua buah lingkaran. Lingkaran pertama diletakkan di bagian dalam dan lingkaran kedua dibagian luar. Pada sambungan lingkaran dipasang sekrup yang dinamakan dengan “ram” berfungsi seperti pembidang. Kain yang akan disulam direntangkan pada lingkaran tadi, dijepit diantara dua lingkaran diantara ram dan dikencangkan dengan memutar skrup. Setelah kain renggang, dimulailah menjahit motif pada kain melalui tangan-tangan terampil. Teknik Bordir Dekorasi dapat kita lakukan dengan memanfaatkan teknik bordir, yaitu teknik sulam yang di kerjakan dengan bantuan mesin jahit modifikasi. Beberapa daerah di Indonesia dikenal dengan kerajinan sulam dan bordirnya, yaitu Tasikmalaya, Sumatra Barat, Gorontalo, Aceh, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Proses sulam atau bordir adalah sebagai berikut. Menyiapkan kain yang akan disulam atau pola sulam/bordir atau motif atau ragam pada kertas minyak dengan menggunakan spidol atau ke atas kain dengan menggunakan kertas kain pada gelang ram atau pamidangan dengan meregangkan kain sampai ketegangan siap untuk disulam atau dikerjakan dengan teknik bordir. Teknik kerajinan pengolahan kerajinan tekstil dapat kita lakukan dengan berupa pembentukan bahan, pembuatan motif dan nishing. Pengolahan bahan serut; pintal; tarik. Pembentukan motif tenun ikat pakan, tenun ikat lungsin, tenun ikat ganda, batik tulis, batik cap, printing mesin, sablon tangan, batik kombinasi, songket, sasirangan, dan lain-lain. Pada tahap nishing dikanji; kerawang; aplikasi kain; manik; payet; prada; hiasan logam; kerang-kerangan, dan lain-lain. Kita dapat menghasilkan karya tekstil yang inovatif dan unik dengan kreativitas kita mengolah tekstil dengan teknik-teknik tersebut, secara khusus ataupun mencampurkan beberapa teknik. Sekian pembahasan mengenai teknik pembuatan kerajinan tekstil. Semoga pembahasan dari pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang kami sajikan dapat bermanfaat. Sumber Prakarya dan Kewirausahaan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.—Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
teknik dasar kerajinan tekstil termasuk dalam proses produksi kerajinan bahan serat PIXABAY/WILLFRIED WENDE via - Proses produksi kerajinan bahan serat adalah salah satu ketrampilan untuk menghasilkan suatu produk. Salah satunya adalah teknik dasar kerajinan tekstil, yang merupakan cara untuk membentuk atau mengolah bahan tekstil. Adapun teknik yang digunakan sangat beragam. Penggunaan teknik dasar ini disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Dengan demikian, penggunaan teknik dasar menjadi tepat sasaran. BACA JUGA Kerajinan Tas Anyaman Kualitas Premium Bahan Kuat Wooka Bags - Denpasar BACA JUGA Kerajinan Produk Kapar Bambu Polos 1 Set Ukuran S,M,L - Gianyar Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut. 1. Menenun Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau pakan. 2. Menjahit Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.
teknik pembuatan kerajinan tekstil yang menggunakan proses celup disebut teknik